APAKABAR BOGOR – Pasca pemilihan kepala desa (Pilkades) Desa Parakan Jaya, Kecamatan Kemang, beberapa waktu lalu, puluhan RT RW geruduk kantor Kecamatan Kemang karena tidak terima diberhentikan sepihak oleh BPD Desa Parakan Jaya. Dan diduga ada intimidasi dari pihak BPD dan Pemerintah Desa.
Mantan RT 01/02 Joni mengatakan. Dirinya datang dengan rekan-rekan RT RW yang lain ingin mengadu kepada camat. Tapi sayang camat tidak bisa menemui masa yang datang. Mantan RT RW yang diberhentikan sepihak menanyakan pelaturan pemberbentian tugas RT dan RW.
“Begini ceritanya. Kemarin saya mendadak didatangi BPD, saya tanya kenapa saya didatangi pihak BPD, BPD mengatakan saya terciduk ikut kampanye saat pilkades kemarin, terus BPD mengatakan pak RT mau diberhentikan atau dipecat, padahal saya masih menjabat sampai 2023. Kalau masalah pilkades padahal saya siap mengundurkan diri dengan legowo. Masih banyak lagi kata-kata mengarah ke intimidasi supaya saya berhenti,” ujarnya kepada apakabarbogor.com, Selasa 23 Febuari 2021.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Kapan??? BBR Mempertanyakan Kinerja Pemkot Saat ini dan APH di Kota Bogor Dipertanyakan
Bogor Darurat Miras…!!! Warga Tegallega Kota Bogor Menjadi Korban, Miras Oplosan Merajarela
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Mantan Ketua RW 04 Endang membenarkan, kedatagan para RT dan Rw karena adanya pemberhentian sepihak yang dilakukan oleh BPD Desa Parakan Jaya. Kata-kata mengundurkan diri atau dipecat yang membuat mereka tidak terima. Menurutnya diera demokrasi masih saja ada intimidasi untuk memberhentikan RT dan RW.
“Total RT di Desa Parakan Jaya ada 33, yang mengundurkan diri 24 dan lima diberhentikan secara sepihak dan mendapat intimidasi. Dan jumlah RW di Desa Parakan Jaya ada 9, yang mengundurkan diri 6, dan sisa tiga itu orangnya kades yang sekarang. Sedih saya mendengar cerita dari para RT kenapa harus ada intimidasi,” tukasnya.
Sementara Kepala Desa Parakan Jaya, Suhendar berkilah, dengan adanya informasi ada intimidasi soal adanya pengunduran RT dan RW, menurnya bukan pemberhenyian sepihak, ada RT RW datang kepada dirinya saat dirinya baru menjabat kades. Dan jangan sampai pelayanan kepada masyarakat dimasa saya menjabat saat ini, dirinya mengambil kebijakan.
“Dengan dasar bermusyarawarah dengan BPD dan BPD wilayah silahkan untuk mencari pengganti RT RW yang sudah mengundurkan diri. Sehingga kemarin saya melantiklah RT RW untuk meneruskan sisa jabatan RT dan RW sebelumnya, supaya pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan jangan sampai acak-acakan dipemerintahan saya ini. Maklum kan ini masih suasan pilkades. Soal tekanan adanya intimidasi dari orang saya atau BPD itu tidak benar,” tukasnya.(Diyon)