Jarak berhenti akan bertambah saat kondisi mengemudi berubah “Jarak reaksi dan jarak pengereman saat berada pada jalanan yang kering dan jalanan yang basah akan berbeda.
Selain itu kecepatan juga akan menambah jarak berhenti, misalnya pengendara dengan kecepatan 50km/jam masih bisa berhenti tepat waktu ketika akan menabrak sesuatu yang ada pada jarak 35 meter di depannya, dibandingkan dengan pengendara dengan kecepatan 70km/jam dengan jarak yang sama.” jelasnya.
- Kebiasaan Baru Kegiatan Otomotif
- Memastikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman)
- Menjaga kesterilan eksterior dan interior kendaraan dengan mencuci kendaraan secara rutin
- Meminimalisir kopdar (kopi darat) atau pertemuan langsung berskala besar dan menggantinya dengan pertemuan daring
- Memproteksi dan mengalihkan risiko tinggi kendaraan bermotor dengan asuransi perlindungan kendaraan bermotor atau mobil
Terkait asuransi mobil, pada kondisi pandemi seperti saat ini banyak kemungkinan kejahatan yang terjadi akibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, banyaknya pengemudi yang ngebut, meningkatkan risiko laka terhadap kendaraan kita saat mengemudi. Oleh karenanya penting untuk memproteksi kendaraan dengan asuransi sebagai salah satu teknik berkendara aman di jalan.
“Dampak dari pandemi ini memaksa kita semua untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru, salah satunya adalah untuk tetap aman dalam berkendara saat pandemi maupun di masa yang akan datang.”
“Untuk memberikan peace of mind, berkendara aman saja tidak cukup, kita perlu memproteksi diri dengan mematuhi protokol kesehatan juga memproteksi kendaraan untuk menghindari dari hal – hal yang tidak kita inginkan.” ujar L. Iwan Pranoto SVP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra. (tim)