APAKABARBOGOR.COM – Masyarakat Kabupaten Bogor mungkin sudah tak asing dengar nama Setu Cigudeg yang terletak di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Keberadaan danau yang berada di pinggir jalan raya penghubung Kota Bogor dengan kota-kota lain di Provinsi Banten, seperti Cipanas, Rangkas Bitung dan Pandeglang.
Bagi sebagian orang mungkin belum mengetahui asal-usul danau yang berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini kondisi Setu Cigudeg tersebut telah asri dan bersih tak banyak lagi sampah-sampah seperti sebelumnya.
Bahkan pemerintah setempat telah mempercantik area tersebut dengan membangun Letter Sigen yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk berfoto.
Tempat tersebut juga sangat cocok buat menenangkan hati dan pikiran terlebih di saat cuaca sedang panas, adanya pohon beringin dan kelapa sawit dengan udara semakin sejuk ditambah jajanan es kelapa.
Tempat tersebut juga jadi pavorit para pemancing ikan dan warung-warung dipinggir danau, membuat para pengunjung bisa berhenti berlama-lama.
Dikutip dari laman Pemerintah Kecamatan Cigudeg danau yang luasnya kurang dari 1,5 hektar ini merupakan danau buatan yang diperkirakan dibangun pada masa pemerintah kolonial Belanda.
Pada pertengahan abad ke-19 setelah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels selesai membangun Jalan Raya Pos (de Groote Postweg) Anyer-Panarukan pada tahun 1808.
Danau ini terbentuk oleh adanya pembangunan dam atau tanggul sepanjang 300 meter dimana diatasnya dibuat jalan yang menghubungkan Kota Bogor (Buitenzorg) dengan Rangkas Bitung dan Pandeglang.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
Air yang tertampung di danau ini pada saat itu dipergunakan untuk irigasi pesawahan dan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri oleh sebuah pabrik pengolahan teh yang kemudian beralih ke karet milik pengusaha perkebunan bangsa Belanda yang berada di sekitar Cigudeg.
Pada awalnya, danau ini memiliki kedalaman 0,5 sampai 20 meter yang memegang air dari dua mata air yang terletak di sisi timur dan selatan.
Waktu berlalu dan Setu Cigudeg hampir satu abad telah menciptakan ekosistem baru yang terbentuk secara alami dan menciptakan habitat yang lebih baik bagi tanaman dan hewan air di sana.
Pada waktu itu, dengan berbagai ikan dan udang sampai tahun 1942, ekosistem di sini disimpan baik dan tidak terganggu.***(And/)
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mblb &Opsen Pajak Mblb Di Kabupaten Bogor