Sembilan Bintang Tuntut Yayasan Kita Bisa Indonesia, Masalahnya Bisa Bikin Kaget

Rabu, 24 Maret 2021 - 12:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

APAKABAR BOGOR – Mahfud (49) berprofesi sebagai juru arah di Kota Bogor, untuk pengendara baik roda dua ataupun roda empat. Meskipun hal itu bukanlah cita-citanya, namun harus ia jalani untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari, penghasilanyapun tak seberapa jauh dari kata mencukupi.

Belakangan Mahfud sudah tidak terlihat ditempatnya bekerja, banyak kabar yang mengatakan bahwa dia sudah meninggal dunia. Padahal kabar itu adalah hoax semata, Mahfud mengalami sakit keras, sehingga harus menjalani rawat inap sejak satu bulan terakhir.

Disinilah akar permasalahan terjadi, Iba melihat kondisi Mahfud, sekelompok anak muda berinisiatif menggalang dana untuk biaya pengobatan Mahfud. Sebagai legalitas, mereka menggandeng lembaga ternama yakni Yayasan Kita Bisa Indonesia.

Anggi Triana Ismail dari Kantor Hukum Sembilan Bintang selaku kuasa hukum Mahfud mengatakan, dari pengumpulan dana itu terkumpul Rp431.000 juta. Kendati demikian, Mahfud hanya menerima sekitar Rp30 juta saja.

Dengan adanya donasi tersebut, sambung Anggi, bagi Mahfud dan keluarga hal itu merupakan setitik sinar terang. Namun ketika mengetahui pihak yayasan hanya menyerahkan sebagian donasi itu ke padanya (Mahfuf,red) seketika dia. dan keluarga tertunduk lesu, karena biaya 30 juta hanya habis untuk pengobatan jalannya, belum beli obat dan kebutuhan sehari-harinya. Karena disaat sakit selama 4 bulan lebih, dia tidak ada pemasukan sama sekali.

“Dari dasar itulah, Pak Mahpud dan keluarga meminta bantuan hukum ke Kantor Hukum Sembilan Bintang dan Partners, guna menuntut keadilan,”ungkap Anggi.

Dia juga mengatakan, ini merupakan tindakan tidak manusiawi. Karena bagaimanapun kliennya merupakan subjek penerima manfaat dari sumbangan yang terkumpul melalui yayasan tersebut. Maka seyogyanyalah yayasan menyerahkan semuanya, guna memenuhi kebutuhan pengobatan dan kebutuhan sehari-harinya.

“Tanpa memberikan penjelasan yang konkrit dari yayasan kepada pak mahpud, jelas ini dugaan perbuatan yang bersifat melawan hukum (onrechtmatige daad). Berangkat dari UU No. 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang / Barang, jelas pemanfaatannya semata untuk kesejahteraan bagi yang membutuhkan. Sudah jatuh tertimpa tangga pula klien kita ini, ” katanya.

Hal ini, tegas Anggi, sudah tak bisa di tolerir lagi. Dia akan mensikapi dengan tegas yayasan tersebut, yang diduga telah melakukan perbuatan yang bersifat melawan hukum.

” Logikanya kalau membantu ya ringankan kondisi klien kami, jangan memberikan beban yang semakin berat. Bukannya sembuh, bisa mati klien kami ini, kami akan buat perhitungan kepada yayasan ini, ” Pungkasnya. (Wan).

Follow WhatsApp Channel lintasbogor.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SMAN 2 Cibinong Gelar Pensi untuk Menginspirasi dan Mengasah Bakat Generasi Muda
Pria Berusis 45 Tahun Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa di Dekat Area Parkir Motor Stasiun Bojonggede, Bogor
Hadiri Acara Ngopi Bareng Ketua Organisasi wartawan se-Bogor, ketua PWRI : Jangan Ugal Ugalan Mengurus Keuangan dan Aset daerah
Adoy Calon Ketua Karang Taruna Bertemu Ketua APDESI Sepakati Program Pemberdayaan Karang Taruna Desa se-Kabupaten Bogor 
Perbaikan Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Kampung Cijantur: Mewujudkan Akses yang Lebih Baik
Ketua PWRI Bogor Raya Ucapkan Selamat, Usai Pasangan Rudy Susmanto -Jaro Ade Menang Hitung Cepat
KANNI Surati Inspektorat dan BPK Jabar, Soroti Transparansi Dana BOS SMPN dan SMAN di Kota Bogor
Misteri Dana BOS: KANNI Gugat SMP PGRI se- Kota Bogor ke Komisi Informasi Jawa Barat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:37

SMAN 2 Cibinong Gelar Pensi untuk Menginspirasi dan Mengasah Bakat Generasi Muda

Senin, 9 Desember 2024 - 07:55

Pria Berusis 45 Tahun Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa di Dekat Area Parkir Motor Stasiun Bojonggede, Bogor

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:00

Hadiri Acara Ngopi Bareng Ketua Organisasi wartawan se-Bogor, ketua PWRI : Jangan Ugal Ugalan Mengurus Keuangan dan Aset daerah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:48

Adoy Calon Ketua Karang Taruna Bertemu Ketua APDESI Sepakati Program Pemberdayaan Karang Taruna Desa se-Kabupaten Bogor 

Senin, 2 Desember 2024 - 10:25

Perbaikan Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Kampung Cijantur: Mewujudkan Akses yang Lebih Baik

Berita Terbaru