“Jadi, negara tidak jadi operator, hanya fasilitator saja. Ini ruang bersama, bahkan kalau media mau pakai juga bisa. Selama kegiatannya itu baik, dipersilahkan untuk dipergunakan,” sambung Kang Emil lagi.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, menarik jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana data menunjukkan bahwa, anak muda generasi Z yang usianya sekarang antara 25-40 itu menempati 27 persen komposisi penduduk Indonesia.
“Sementara generasi milenial agak kurang sedikit di 25 persen, usianya ini antara 8-23 tahun. Jadi artinya 27 ditambah 25 persen ini lebih dari 50 persen anak – anak muda di bawah 40 tahun yang harus kita hitung dan harus kita siapkan,” kata Bima Arya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karenanya, para generasi tersebut akan memiliki panggung ke depan. Untuk itu, kata Bima Arya, Creative Center ini adalah satu manifestasi bagaimana upaya untuk mempersiapkan generasi sekarang dan mendatang.
Karena dari hal ini, muncul kreatifitas anak muda, usaha – usaha kreatif ekonomi dan sejenisnya untuk menggerakkan roda ekonomi. Generasi muda pada saatnya nanti, akan berperan pada masa bonus demografi.
“Jadi ini adalah bukti, bahwa anak – anak muda ini tidak hanya didekati ketika kepentingan elektoral. Atau ketika masa pemilihan, tetapi ini adalah bukti manifestasi bagaimana kita punya komitmen untuk memberdayakan anak – anak muda yang kreatif,” paparnya.
“Mudah – mudahan bisa kita rawat bersama. Dan kami percayakan nanti pengelolaannya bukan hanya pemerintah saja, tetapi berkolaborasi dengan komunitas dan anak – anak muda. Ini adalah eranya kolaborasi, ini eranya sinergi. Mari saling berbagi untuk menjadi bagian dari solusi,” pesan Bima Arya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya