Sinwan pun menyinggung peran dan sumbangsih 10 wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) IV yang terkesan kurang mampu memperjuangkan alokasi anggaran untuk rehabilitasi Jalan Letnan Sukarna.
“Masa sih dari 10 anggota DPRD Dapil IV sama sekali tak bisa memperjuangan aspirasi warga Ciampea. Ini yang membuat saya dan tokoh masyarakat lainnya heran. Padahal jelas kan, Jalan Letnan Sukarna itu fungsinya sangat vital sebagai penggerak roda perekonomian,”sindir pria yang berlatar belakang aktivis itu.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Benteng, Kecamatan Ciampea, Ridwan Saleh mengungkapkan, sejak rusaknya Jalan Sukarna, BPD kerap kali menerima keluhan dari warga dan pengguna jalan agar diperjuangkan masuk program jalan yang akan direhabilitasi dana APBD tahun 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“BPD Benteng bersama tokoh masyarakat selalu memasukan usulan rehabilitasi Jalan Letnan Sukarna, setiap ada Musrenbang, seperti di tahun 2020 agar bisa masuk di APBD 2021, tapi nyatanya usulan itu kandas, dan itu dibuktikan sampai tahun 2021 berakhir tidak ada perbaikan, termasuk menambah lubang-lubang yang membahayakan pengguna jalan,”katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Ciampea, Bondan Triyana, dikonfirmasi melalui pesan whatsapp menjelaskan, Jalan Letnan Sukarna tidak diperbaiki di tahun 2021 karena tidak adanya alokasi anggaran dari APBD baik untuk rehabilitasi maupun perawatan rutin.
“Tahun 2021 ada refocusing anggaran, tapi tahun 2022 ini insya Allah akan ada peningkatan,”katanya singkat. (JB/Hdy)
Halaman : 1 2