APAKABAR BOGOR – Masih langkanya ketersediaan minyak goreng curah maupun kemasan seperti di wilayah pasar tradisional Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Dampaknya membuat para konsumen rumah tangga maupun pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) harus menjerit. Pasalnya minyak goreng curah maupun kemasan sudah harganya mahal dan sulit dicari.
Seperti diungkapkan konsumen H, Hery yang rela mengantri sejak pukul 4:00 wib pagi namun sangat disayangkan setelah menunggu lama namun keberadaan minyak curah tersebut malah kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejak kemarin saya nunggu kalau harga minyak goreng curah 16,500/kg. Susah lagi sekarang keberadaan nya. minyak goreng kemasan itu lebih mahal dan tergantung merk nya,” ungkapnya.
Ia juga sangat menyayangkan kepada pemerintah yang belum bisa menstabilkan harga minyak goreng terlebih saat ini menjelang bulan suci Ramadhan.
“Saya berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan minyak goreng curah di pasaran,” ujarnya.
Kelangkaan minyak goreng juga di rasakan oleh pelaku usah kecil menengah (UKM) Bu Miar (45) ia menyebutkan minggu-minggu ini dirinya kebingungan untuk jualan gorengan karena mendapatkan minyak goreng curah merasa sangat sulit.
“Sekarang susah nyari minyak goreng untuk kebutuhan jualannya. bahkan dari kesulitan nya minyak goreng dan harga nya masih tinggi terpaksa ukuran gorengan harus di kecilkan lagi,” pungkasnya.
Sementara, Kepala toko Jember Jaya Abdul Rahman menyatakan, bahwa harus menempelkan selembaran kertas pemberitahuan untuk pembeli di atas 10 kg tidak dilayani.
“Saking susahnya sekarang migor. bahkan bukan langganan dari toko kami juga pada kesini dan mereka rela mengantri dan naro jerigen kosong disini, mereka mengantri dari kemarin,” ujarnya.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
Menurutnya, kesulitan ini semenjak pemerintah mencabut HET. padahal kata dia dengan kondisi sulit seperti ini dengan harga mahal dikit juga tidak menjadi masalah, yang penting migor tidak sulit seperti ini.
“Itu mobil tangki milik saya aja ukuran 16 ton sudah dua Minggu nggak jalan-jalan, ketersediaan minyak goreng saat ini hancur,” pungkasnya. (Hdy/And)