APAKABAR BOGOR – Sepanjang jalan kanan dan kiri di Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor merupakan desa yang pertaniannya bisa dikatakan paling bagus di kecamatan ini.
Kebun dan sawah banyak terlihat para petani sedang bertani dengan ekspresi muka yang terlihat letih dan lelah, namun tetap semangat.
Kendati bertani menjadi mata pencaharian utama sebagian besar warga Desa Pasirgaok sejak berpuluh-puluh tahun lalu, namun ironisnya kehidupan mereka tak pernah sejahtera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditambah lagi dengan banyak permasalahan permasalahan yang terjadi. Namun itu bukan sebuah alasan bagi para petani di Desa Pasirgaok.
Mereka tetap berusaha agar pertanian di tetap bagus, salah satunya adalah Ucup yang merupakan ketua kelompok petani di desa yang pertaniannya paling bagus.
“Yang tadinya mata pencaharian utama warga bertani, sekarang tidak sampai 10%, kebanyakan jadi buruh diakibatkan banyak sawah para petani yang dijual ke orang luar makanya sekarang hampir kebanyakan jadi buruh tani,” papar Ucup kepada Apa Kabar Bogor, Senin (4/07/2022).
Masih kata Ucup, dirinya mengaku sangat sedih dengan pola pertanian yang sekarang sudah bergeser dari padi ke jenis tanaman lain, dan mengajak rekan – rekan petani lain untuk menanam hasil bumi lainya, ini semata – mata agar periuk nasi petani tetap bisa ngebul.
“Saya ajak para rekan tani untuk tanam umbi – umbian dan palawija yang panennya bisa tiga bulan setelah penanaman, akhirnya ini berhasil, namun yang jelas sampai hari ini kehidupan petani masih belum meningkat,” tambahnya.
Wawan salah seorang petani lainnya mengaku menggarap sawah bukan miliknya. Ironisnya tanah yang ia garap dahulu adalah tanah milik keluarganya, yang sekarang sudah ganti pemilik.
“Dulunya ini sawah saya namun saya jual kepada orang Jakarta tapi masih saya yang menggarapnya dengan bagi hasil, sejak saya ikut cara pak ucup menanam umbi dan palawija alhamdullilah panen bisa lebih cepat namun tetap saja tidak bisa meningkatkan tarap hidup saya karena hasil harus dibagi dengan pemilik sawah, semoga nasib para petani disini ada perhatian dari pemerintah,” terangnya.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
Dari pantauan di lapangan kondisi para petani penggarap di Kecamatan Rancabungur kian terjepit karena kini lahan petanian di wilayah tersebut kian tergerus oleh pembangunan perumahan.
Bahkan sekarang proses pembangunan perumahan dibeberapa titik sedang berlangsung sehingga kehawatiran para petani penggarap sangat beralasan. (Igon)