APAKABARBOGOR.COM – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengutus Tim Divhumas Polri untuk menghadari kegiatan Workshop Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Media Point Of View Indonesia (POV Indonesia), dimana POV Indonesia adalah salah satu media yang tergabung kedalam Fokus Cyber Media Network (FCMN).
Workshop dengan mengangkat tema “Peran Generasi Milenial Sebagai Kader Jurnalis Di Era Society 5.0 & Peran Pers Nasional Dalam Mendukung Terciptanya Pemilu Damai 2024” itu diselenggarakan di Auditoriun Villa Tjokro, Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (04 Desember 2023).
“Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf, karena tadinya Bapak Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigen Pol. Ahmad Ramadhan yang akan menjadi Narasumber dalam kegiatan Workshop ini. Namun karena beliau ada agenda keluar negeri jadi saya diutus untuk mewakili beliau kesini,” ucap Kasubbagpinev Bagpenum Ropenmas Divhumas Polri, AKBP Rachmat Sumekar mengawali sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain menghadiri workshop jurnalistik ini, AKBP Rachmat Sumekar juga memberikan pemaparan tentang “Peran Generasi Milenial Sebagai Kader Jurnalis Di Era Society 5.0 & Peran Pers Nasional Dalam Mendukung Terciptanya Pemilu Damai 2024”.
Kehadiran Tim Divhumas Polri ini, tentunya menjadi suatu kebanggaan oleh Tim Redaksi Media POV Indonesia.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang telah mengutus Tim Divhumas Polri untuk menghadiri kegiatan Workshop kami ini,” ucap Pemimpin Redaksi (Pemred) Media POV Indonesia, Wido Yutrusno di tempat berlangsungnya acara.
Wido berharap, apa yang disampaikan Tim Divhumas Polri ini, bisa menambah wawasan generasi milenial ataupun gen z.
“Seperti yang kita ketahui bersama, di Era Society 5.0, Kader Jurnalis memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi yang akurat, relevan, dan berdampak positif pada masyarakat.
Mereka perlu memahami teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan dan analisis data untuk menyajikan berita secara inovatif dan mendalam.
“Etika jurnalistik dan keahlian menyaring informasi juga tetap menjadi aspek penting dalam menghadapi tantangan disinformasi di era digital,” ucap Wido.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
Apalagi, lanjutnya, memasuki tahun pemilu ini, banyak berita-berita hoax yang bersiliweran di media sosial. Maka dari itu sangat penting peran pers nasional dalam mendukung terciptanya pemilu damai.
“Pers nasional memiliki peran penting dalam mendukung terciptanya pemilu damai 2024. Melalui liputan yang objektif, mendidik pemilih, dan mempromosikan dialog antarpartai. Pers dapat membantu menciptakan atmosfer yang kondusif untuk proses demokratis yang aman dan damai,” pungkasnya
Para peserta dari Gen Z dan kaum milenial ini tampak antusias mengikuti workshop tersebut, salah satunya Doddy Nugraha, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Politik (STHIP) Pelopor Bangsa.
Doddy mengungkapkan, peran jurnalistik sangat penting dalam menciptakan pemilu yang damai pada tahun 2024.
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mblb &Opsen Pajak Mblb Di Kabupaten Bogor
Jurnalis, lanjutnya, berperan dalam memberikan informasi yang akurat, obyektif, dan mendalam kepada masyarakat, serta memantau proses pemilu.
“Jurnalis bisa mengawasi pelaksanaan pemilu, serta bisa membantu mengurangi penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat mengganggu stabilitas dan kedamaian selama proses pemilihan,” katanya.
Dengan melaporkan berita secara bertanggung jawab, sambungnya, jurnalis dapat membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang lebih baik dan mendukung terciptanya pemilu yang adil, transparan, serta damai.
“Dalam workshop kali ini, mudah-mudahan gen z bisa berpikir kritis dan tidak termakan isu-isu yg dapat memecah belah kesatuan bangsa mengingat pemuda hari ini jangan hanya menjadi etalase yang dipajang saja. Tapi pemuda perlu bersimpul, bergerak dan bersuara. Masa depan indonesia ada ditangan gen z di pemilu nanti jadilah pemilih yang kritis, dan jangan menyia-nyiakan hak pilihnya,” bebernya. ***