LINTASBOGOR.COM – Acara Hari sungai Nasional yang diadakan oleh Masyarakat Peduli lingkungan (Mapeling) untuk tahun ini mengambil tema ‘Babakti Cisadane’, diadakan di Kampung Sungapaan, Desa Srogol dan Desa Wates Jaya Kecamatan Cigombong serta Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin. ( Minggu, 21/Juli/2024).
kegiatan ‘mulung runtah’, Penanaman pohon dan tebar benih ikan nila menjadi agenda utama pada acara tersebut.
Hadir pada kesempatan itu, Dewan Air Nasional Ir Penni Susanti, Perwakilan dari Disnakan Kabupaten Bogor dan Kanit Pol PP Kecamatan Caringin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ir Penni Susanti menegaskan, Dengan adanya babakti yang diselenggarakan secara mandiri ini adalah awal yang baik.
Karena Cisadane bagus alam nya jangan sampai dicemari.
“Masyarakat kalau ada yang mencemari sungai harus ditegur karena ada aturan Kepresnya,”katanya kepada Wartawan.
Penni juga menjabarkan, caranya adalah dengan memfoto kegiatan buang sampah atau limbah yang dilakukan perseorangan ataupun perusahaan ke sungai dan melaporkannya ke dinas lingkungan Hidup.
“kebetulan saya ketua gerakan Ciliwung bersih, saya sudah membuat lokal Hero sebanyak 30 lebih komunitas, itu sebagai patroli, kalau ada yang buang sampah ke sungai bisa di foto dan dilaporkan ke dinas lingkungan hidup.
Kemudian nantinya dinas bisa menyurati pabrik yang membuang limbah atau sampah ke sungai,”jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Mapeling Asep Muhendar menjelaskan, Mapeling adalah masyarakat peduli lingkungan yang bergerak di bidang lingkungan terutama terkait masalah sampah
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
“Kami sangat mengapresiasi ketika hari sungai diadakan di sungapaan, itu sampah di sungai Cisadane tidak terlalu banyak, nah kami mengevaluasi bahwa masyarakat di sekitar Sungapaan ada rasa kepedulian untuk tidak buang sampah ke sungai tapi dibakar,” ungkapnya.
Namun sambungnya, masih ada kendala karena dengan dibakarnya sampah masih menjadi polusi udara.
“Disini kami berharap agar dinas terkait untuk bisa memberikan pelayanan.
Makanya untuk kegiatan ini kami bukan hanya seremonial saja, namun harus ada tindak lanjut, karena masyarakat Sungapaan bingung harus buang sampah kemana,”katanya.
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mblb &Opsen Pajak Mblb Di Kabupaten Bogor
Terkait banyaknya stocholder yang masih membuang sampah dan limbah ke sungai, mapeling berharap agar mereka bisa duduk bersama untuk mencarikan solusi.
“Kami juga sempat mendengar dan berdiskusi dengan para aktivis lingkungan terkait masih ada yang buang sampah atau limbah ke sungai, mereka (para aktivis, red) memang sudah bersurat ke dinas lingkungan, tapi masih belum ada jawaban, kami juga kemarin sempat bertemu dengan satgas Cisadane dan siap membantu,”tutupnya. (ash)