Ia menjelaskan, dengan adanya peristiwa yang sempat terjadi salah satunya ibu hamil yang sempat ramai dibicarakan akibat minimnya infrastruktur, sehingga hal ini membuat dirinya mendorong agar meningkatkan pembangunan di wilayahnya terisolasi.
“Banyaknya daerah terisolir di Wilayah Kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat. Membuat berbagai aktifitas Masyarakar sering kali terhambat. Salah satu contoh adalah aktifitas medis dan kesehatan seperti yang terjadi beberapa waktu di Kampung Gunung Menir, Desa Pabangbon Leuwiliang, yang dimana seorang ibu muda terpaksa harus ditandu oleh sejumah orang saat akan melahirkan,” bebernya.
Dengan hal tersebut, ia pun tidak membangun jembatan di satu lokasi saja, melain 12 titik pembangunan jembatan rawayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peristiwa seorang ibu yang melahirkan hingga harus ditandu dan viral di media massa tersebut membuat Komando Distrik Militer 0621 Kabupaten Bogor merespon peristiwa tersebut dengan membangun jalan dan puluhan jembatan penghubung untuk mempermudah akses aktifitas masyarakat di sejumlah lokasi di kabupaten Bogor,” cetusnya.
Sementara itu, Eva warga kampung Muarajaya mengatakan, dengan pembangunan jembatan tersebut dirinya merasa senang sehingga tidak harus memutar jauh jika ingin berpergian.
“Jauh kalau muter, harus memakai waktu satu sampai setengah jam itu pun kalau gak macet, karena kan kita melewati pasar,” ujarnya.
Ia pun merasa senang dengan pembangunan jembatan rawayan tersebut, namun sedikit takut jika melewati jembatan tersebut.
“Ya senang, cuma takut ya, karena kita belum pernah melewati embatan gantung seperti itu,” singkatnya. (Wildan)
Halaman : 1 2