APAKABAR BOGOR– Pasar tanaman hias di kawasan Puncak saat ini sedang meredup, namun hal tersebut tidak menyurutkan para pelaku usaha untuk mundur. Kendati demikian, mereka masih berharap jika suatu saat usaha tersebut akan bangkit kembali.
Ketua Astathi ( Asosiasi pecinta tanaman hias Indonesia) Sunyoto mengatakan, Musim tanaman hias yang booming sejak tahun 2020 ini, tidak lepas Dari trend Urban Junggle yang terjadi di Eropa. Masyarakat disana tergila-gila dengan tanaman tropis, yang mudah perawatannya dan bisa di taruh di Dalam ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka menjadikan ruangannya seperti suasana di tengah hutan. Bahkan sampai kamar tidur pun tidak luput Dari hiasan tanaman hias. Sehingga mereka serasa tidur di di tengah – tengah hutan,”katanya. Selasa (8/2/22).
Dia juga mengatakan, Trend tersebut berpengaruh pada pasar tanaman hias di Indonesia. Terbukti dengan tingginya permintaan ekport tanaman hias ke seluruh dunia. Hal itu menjadi berkah bagi para pemain tanaman hias .
“Satu sisi permintaan ekspor menurun, disisi lain, jumlah penjual meningkat, Maka terjadilah penurunan harga Dari hampir seluruh Jenis tanaman hias yang kemarin ramai di cari orang,”jelasnya.
Baginya, ini adalah seperti survival ditengah belantara pasar. Bagaimana bisa bertahan dan terus mempertahankan usaha Dan mengembangkannya dengan inovasi baru.
“Semua masih ada potensinya. Begitu pula dengan kegiatan-kegiatan seperti pameran dan kontes reguler, harus sering dibuat agar menumbuhkan semangat Dan menambah wawasan bagaimana merawat dan menghasilkan tanaman hias yang baik dan marketable,”jelas dia.(ash)