APAKABAR BOGOR – Nasib para petani yang bukan anggota dari kelompok tani di Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor sepertinya kurang perhatian dari pihak pemerintah.
Bahkan hal ini sudah berlangsung puluhan tahun, padahal wilayah desa bojong penghasil sayuran jenis bayam dan kangkung serta palawija (Jagung dan Kacang tanah). Tidak ada penyuluhan dari dinas pertanian terhadap mereka.
Seperti yang dituturkan Amat salah seorang petani dari Kampung Palengseran RT.03/06, Desa Bojong yang kurang perhatian tidak seperti rekannya yang masuk anggota kelompok tani (Poktan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama saya jadi petani belum pernah sekalipun dapat bantuan ataupun penyuluhan dari pemerintah maka cara dan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dari usaha sendiri dan dari belajar dari pengalaman (otodidak) maka sepertinya kami tak di perhatikan.” tutur Amat, Rabu (29/06/2022).
Amat merasa keberadaan dinas pertanian sama sekali tidak tahu menahu nasib petani.
“Karena petani tidak semua anggota Poktan dan menurut saya masih banyak yang bukan anggota poktan semestinya para petani ini diperhatikan juga, misal saat pupuk dan harga bibit melambung tinggi kami tidak ada yang membantu sehingga kami bingung kepada siapa harus mengadukan nasib kami.” keluh Amat.
Sementara hal yang sama di keluhkahkan oleh Soleh, menurutnya akibat perbedaan perhatian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap dirinya sehingga ada rasa iri.
“Kami juga kan warga Kabupaten Bogor kok saat ada bantuan seperti dibedakan, saya mohon kedepannya tak ada lagi pembedaan karena kita sama – sama petani dan setiap tahun bayar pajak sawah yang kita garap,” imbuhnya. (Igon)