APAKABAR BOGOR – Asosiasi Paguyuban Kepala Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor mempertanyakan tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan mitra atau pihak ketiga PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor.
Pasalnya, pasca pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun ini banyak masyarakat yang terkena PHK dan menyebabkan meningkatnya angka pengangguran di wilayah Kecamatan Nanggung.
Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung, Jani Nurjaman mengatakan, para kepala desa se-wilayah Kecamatan Nanggung memiliki misi yang sama dengan Muspika Nanggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu dengan mengurangi angka pengangguran di wilayah kecamatan nanggung.
“Selama dua tahun kebelakang dimasa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat khusunya di wilayah Kecamatan Nanggung yang kena PHK. Artinya, banyak sekali pengangguran sampai dengan hari ini perlu perhatian khusus dari kami selaku stakeholder Kecamatan Nanggung,” ungkap Jani Nurjaman kepada wartawan pada, Rabu 25 Mei 2022.
Oleh karena itu, pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Kalongliud menjelaskan, pihaknya bersama Muspika Nanggung meminta kepada pihak PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor yang didalamnya terdapat sekitar 18 perusahaan.
Pihak ketiga yang merupakan mitra PT Antam Pongkor untuk mengakomodir dan memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.
“Kami selalu meminta Kepada PT Antam untuk memfasilitasi dan ini sudah terjadi. Namun, yang kami sayangkan dalam forum itu PT maupun Mitra PT Antam yang merupakan pihak ketiga tidak semua hadir dalam dua kali pertemuan yang sudah dilaksanakan,” katanya.
Menurutnya, pihaknya memiliki kewajiban yang sama untuk memajukan dan memberikan kesejahteraan warga di Kecamatan Nanggung.
Untuk itu dirinya mendesak pihak ketiga atau perusaahan mitra PT Antam untuk memprioritaskan para pekerja dari wilayah Kecamatan Nanggung.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
“Bukan kami membatasi warga diluar Kecamatan Nanggung, Itu tidak. Tapi, disini kami menuntut keadilan mau gimana pun masyarakat nanggung ini prioritas utama selagi itu mumpuni, selagi juga sesuai kapasitas nya dan kriteria nya, yang kami harapkan menjadi skala prioritas untuk masuk di perusahaan pihak ketiga antam,” katanya.
Juni Nurjaman mengaku, berdasarkan analisa pihaknya serta masukan dari para kepala desa se-Kecamatan Nanggung terkait perekrutan tenaga kerja lokal saat ini dianggap belum maksimal.
“Harapan kami di angka 75 persen dari semua perusahaan yang sudah di akomodir hasil laporan waktu kami rapat dengan berbagai pihak ketiga ini yang sudah mencapai baru dua PT. diantaranya PT KCI yang bergerak dibidanh keamanan ini udah sampai 85% Warga Masyarakat Nanggung. Terus yang kedua PT Inampo dia sudah di angka 75 persen,” ucapnya.
Bahkan, Juni Nurjaman mengatakan, jika memang desakannya tersebut tidak kunjung dilaksanakan ataupun tidak ditindaklanjuti oleh para pihak ketiga mitra PT Antam Pongkor tersebut.
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mblb &Opsen Pajak Mblb Di Kabupaten Bogor
Maka dirinya berserta para kepala desa se-Kecamatan Nanggung akan meminta petunjuk dari PT Antam Pusat bahkan akan meminta arahan dari wakil rakyat di DPR-RI yang sesuai dengan bidangnya.
“Cukup kepala desa saja yang menghadap kesana, karena ini merupakan misi. Intinya, menyampaikan keluhan masyarakat sulitnya masuk untuk berkerja di antam pongkor,” tegasnya.
Sementara itu, secara terpisah, salah satu perusahaan mitra PT Antam Pongkor, yakni PT Delta Reka Prima yang bergerak dibidang servis atau perawatan alat berat melalui bagian administrasinya.
Agni mengaku, sudah melakukan upaya skala prioritas prekrutan tenaga kerja warga sekitar.
“Dalam perkiraan kita sekitar 70 sampai 80 persen pekerja diprioritaskan dari wilayah Kecamatan Nanggung dan sekitarnya tetapi terkait laporan tenaga kerja warga sini update nya gak pernah ada yang minta dan belum bisa memberikan data,” pungkasnya. (And)