APAKABAR BOGOR – Lelah menjadi guru honorer karena penghasilan menjadi guru tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-harinya. Predi Lugina (45) warga Kampung Gang Baiturahman RT 03/02, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor memustuskan banting stir menjadi tukang jahit konveksi.
Kendati dirinya sangat mencintai profesi menjadi guru, karena gajih guru honorer tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. Akhirnya pada tahun 2014 ia memutuskan untuk membuka konveksi Kecil-kecilan.
“Bermodalkan satu mesin jahit milik Kakak saya mencoba peruntungan, saat itu saya menjahit pakaian sekolah berjalan waktu pada 2017 sempat sepi orderan pesanan baju sekolah, akhirnya saya mendapatkan tawaran untuk membuat kostum hewan peliharaan dari kakaknya yang juga membuka konveksi. Setelah saya coba dan saat itu saya ingat pertama kali membuat konstum pak haji,” ujar Predi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih kata Predi saat itu dirinya, mencoba untuk fokus pada kostum kucing bermodalkan Rp 500 ribu, dirinya memulai Kembali usaha konveksi dengan membuat kostum kucing.
“Saya saat itu masih ada sisa bahan bahan bekas saya coba kembangkan untuk dibuat kostum kucing lalu selanjutnya saya posting di sosmed dan ternyata ramai banyak yang pesan,” sambung Predi.
Karena banyaknya orderan lanjut Predi ia mencoba memasarkan hasil produksinya itu lewat marketplace salah satu situ jual beli online. Seiring waktu pesanan makin bertambah bahkan tidak hanya dari Bogor namun hampir menyeluruh Indonesia agen dan grosir memesan hasil produksi kostum yang saya buat.
“Dan untuk penjualan sendiri lewat marketplace di seluruh Indonesia, Filipina, Thailand, bakan Amerika Serikat saat itu untuk ke Amerika pesanan baju toga wisuda,” paparnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya