APAKABARBOGOR.COM –Hujan yang terus mengguyur wilayah Puncak dan sekitarnya sejak satu pekan terakhir, menyebabkan kekhawatiran bagi masyarakat yang rumahnya berada di zona bencana.
Wilayah tersebut diantaranya adalah desa Tuguutara, Batulayang dan Kopo, Kecamatan Cisarua.
Rohendi Warga desa Tuguutara mengatakan, jika hujan terus mengguyur, dia dan keluarganya selalu waspada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sesekali kami memeriksa kondisi tebingan yang ada di belakang rumah, Jika kondisi tidak menentu kami memutuskan untuk menginap dulu di rumah saudara yang sekiranya aman,” tuturnya. Selasa, (14/02/2003).
Untuk kewaspadaan, para Kepala desa sering mengingatkan kepada para Ketua RT dan warganya agar selalu waspada dan siaga, terlebih jika curah hujan sedang tinggi.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Leuwimalang Kecamatan Cisarua Yayan Nuryana, ia tidak pernah merasa bosan untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat melalui para ketua RT dan elemen masyarakat lainnya.
“Himbauan waspada terhadap terjadinya bencana alam, mulai dari tanah longsor hingga banjir selalu kita ingatkan,” jelas dia.
Terpisah, Kepala desa Kuta Kecamatan Megamendung Kusnadi mengungkapkan, wilayah desanya merupakan zona yang cukup berbahaya. dari Mulai dari gempa sampai tanah longsor sering terjadi.
Kusnadi juga mejelaskan, Pemukiman penduduk di Desa Kuta, hampir 80 persen beráda dekat dengan tebingan atau jurang.
“Hal ini menjadikan suatu kesiagaan bagi pemerintahan desa dan masyarakat untuk selalu waspada disaat cuaca buruk melanda wilayah Puncak, mudah mudahan di musim penghujan ini kita dalam keadaan baik baik saja,” harapnya.
Baca Juga:
Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan
PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53
Pantauan apakabarbogor.com dilapangan, dampak dari guyuran hujan dengan intensitas tinggi tersebut menyebabkan beberapa titik tebingan jalan alternatif Cikopo Selatan mulai ambrol, selain itu badan jalan juga dikotori oleh sampah plastik yang terbawa arus. (dadang/ash)***