APAKABAR NEWS – Saya tidak seberuntung beberapa senior yang bisa bertemu dan mewawancarai sang mega bintang, Diego Mando Maradona.
Saya juga tidak sehebat para mantan pemain nasional junior: Bambang Nurdiansyah, David Sulaksmono, Mundari Karya dan kawan-kawan yang bisa berlaga di Piala Dunia junior, 1979 Tokyo, Jepang.
Tapi, saya bersyukur bisa meliputnya secara langsung di Piala Dunia 1990, Italia. Meski dibatasi, sebagai fotographer, saya bisa lebih dekat dibanding para wartawan tulis.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Polda Jabar Tangkap 145 Pelaku Premanisme Dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025
Antisipasi Gangguan, Tirta Kahuripan Siaga 24 Jam
Jelang Ramadhan 1446 H, BAZNAS Menggelar Rakor Tehnis Pengumpulan Zakat UPZ se-kabupaten Bogor
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari Indonesia hanya dua wartawan foto, senior dan guru saya Kartono Riyadi (Kompas) dan saya dari Mingguan BOLA.
Hari itu, Rabu (6/6/1990). FIFA dan panpel Puala dunia membuat acara khusus bagi para wartawan.
Adalah Presiden Argentina, Carlos Menem, bersiap akan memberikan paspor Diplomatik kepada kapten tim nasional Argentina, Maradona.
Dalam rundown yang dibagikan kepada para wartawan dari seluruh dunia, acara akan dimulai pukul 14.oo waktu Milan.
Halaman : 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya