APAKABARBOGOR.COM – Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan perikanan air tawar yang cukup tinggi, seperti : kondisi iklim, suhu, curah hujan, kelayakan lahan, dan sumber air yang mendukung untuk digunakan sebagai lahan usaha budidaya perikanan berbagai macam spesies ikan air tawar dari komoditas ikan konsumsi maupun ikan hias.
Pada kurun waktu dua dekade terakhir, Kabupaten Bogor dikenal sebagai sentra produksi berbagai spesien ikan hias.
Tidak kurang dari 30 spesies ikan hias baik lokal maupun nonlokal, banyak dihasilkan oleh pembudidaya ikan di Kabupaten Bogor. Salah satu
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
wilayah di Kabupaten Bogor yang menjadi sentra budidaya ikan hias adalah di Kecamatan Ciseeng.
Sektor perikanan ikan hias merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumennya dan memiliki nilai ekspor yang besar serta relatif meningkat setiap tahunnya sehingga banyak menyumbangkan devisa negara.
Atas dasar hal tersebut, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor akan terus berupaya bersama para stakeholder untuk meningkatkan produksi budidaya perikanan baik ikan hias, ikan konsumsi maupun pembenihan, agar tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan Kabupaten Bogor.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Kampung Perikanan Budidaya tanggal 15 Maret 2022, telah ditetapkan Kampung Perikanan Budidaya sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) kabupaten/kota pada 33 (tiga puluh tiga) provinsi salah satunya tercantum pada nomor 38 adalah Kampung Ikan Hias di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Lokasi Kampung Ikan Hias di Kabupaten Bogor secara administrasi berada di Kecamatan Ciseeng meliputi 4 (empat) desa yaitu Desa Babakan, Desa Ciseeng, Desa Putat Nutug, dan Desa Parigi Mekar, dengan potensi perikanan sebagai berikut :
Komoditas Utama | : | Ikan Koi dan
Ikan Mas Koki |
Luas Lahan Budidaya | : | ± 330 Ha Baca Juga: Permohonan Maaf & Janji 10 Hari Buktikan Hak Penggunaan Gedung Graha Wartawan PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR Mengucapkan Selamat Hari KORPRI ke-53 (luas lahan potensial) |
Jumlah Pembudidaya | : | ±1.000 Rumah Tangga Perikanan (RTP) |
Jumlah Produksi Ikan Hias (Tahun 2022) | : | 40 juta ekor/tahun (14% dari total produksi ikan hias se-kabupaten Bogor) |
Mengacu publikasi https://statistik.kkp.go.id/, Provinsi Jawa Barat berada pada peringkat 2 Nasional penghasil ikan hias terbanyak, dimana produksi ikan hias Kabupaten Bogor menjadi penyokong utama atau peringkat 1 di tingkat provinsi (kontribusi 46,25%) dengan nilai perputaran ekonomi sebesar 3,5 triliun rupiah per tahun.
Pencapaian yang luar biasa tersebut, didukung oleh kemampuan para pembudidaya ikan di Kabupaten Bogor yang memiliki kemampuan teknis budidaya yang cukup baik dibanding daerah sentra produksi
lainnya, mengingat historis yang cukup panjang dan akses terhadap inovasi maupun teknologi baru yang lebih mudah.
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mblb &Opsen Pajak Mblb Di Kabupaten Bogor
Selain itu, dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terhadap upaya peningkatan produksi di sentra-sentra perikanan Kabupaten Bogor salah satunya Kampung Ikan Hias Ciseeng telah banyak dilakukan diantaranya :
- Dukungan APBN melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI :
- Bantuan Induk Ikan Koi untuk 4 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan)
- Bantunan Induk Ikan Mas Koki untuk 4 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan)
- Bantuan Pompa High Blow untuk 7 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan)
- Dukungan APBD melalui Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor:
- Pembangunan Jembatan Produksi
- Perbaikan Saluran Irigasi Tersier
- Pembinaan Kelembagaan dan Penyuluhan
Dengan adanya dukungan pemerintah tersebut dan permintaan pasar yang terus meningkat, secara tidak langsung memberikan dampak terhadap peningkatan produksi ikan hias di Kabupaten Bogor khususnya di Kampung Ikan Hias Ciseeng, sehingga pada Tahun 2022 sampai dengan semester 1 Tahun 2023 produksi ikan hias mengalami tren peningkatan yang positif.
Akan tetapi sejak Juli hingga awal September Tahun 2023 ini tren positif tersebut mulai mengalami penurunan, disebabkan dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya, sehingga di beberapa sentra perikanan Kabupaten Bogor mengalami masalah kekurangan air.
Salah satunya di Kampung Ikan Hias Ciseeng diperoleh informasi bahwa beberapa pembudidaya telah berhenti memproduksi ikan dikarenakan ketiadan air untuk mengisi kolam budidayanya.
Mengacu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino ini diprediksi terjadi hingga akhir Tahun 2023.
Dalam menghadapi musim kemarau yang sangat berdampak pada sektor perikanan tersebut berbagai upaya antisipasi pun disiapkan oleh pemerintah setempat diantaranya adalah :
- Memindahkan induk ikan yang berkualitas ke lokasi yang tidak mengalami kekeringan ekstrim
- Peralihan dari kegiatan pembesaran ikan ke pembenihan ikan, karena membutuhkan air yang lebih Selain itu ketika musim hujan tiba, permintaan benih ikan akan meningkat sehingga kegiatan pembenihan pada musim kemarau dapat dimanfaatkan dengan baik pada musim hujan tiba
- Pengurangan padat tebar
- Memilih jenis ikan yang tahan terhadap kondisi air yang kurang optimal, seperti ikan lele dan ikan Jenis ikan ini dapat bertahan hidup di air yang memiliki kadar oksigen rendah, suhu tinggi, dan salinitas tinggi.
- Mempercepat panen ikan untuk meminimalisir kerugian
- Penggunaan multivitamin dan probiotik pada sistem budidaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap potensi serangan penyakit ikan
- Melakukan sosialisasi sistem budidaya perikanan hemat air, salah satunya inovasi dari Penyuluh Perikanan Swadaya di Kecamatan Kemang dengan sistem Super Six Intensive Urban Aquaculture.
Diharapkan dengan adanya upaya-upaya tersebut, dapat mengurangi kerugian yang lebih besar khususnya terhadap usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Bogor.***