Lintasbogor.com, TANGGAMUS – Tim AJOI kali ini menyambangi rumah Sarbani (66) dan partinem (62), sepasang lansia warga pekon Dadirejo, kecamatan Wonosobo, Tanggamus dengan kondisinya memprihatinkan.
Kegiatan kakek Sarbani kini terhenti karena mengalami kelumpuhan, hanya bisa duduk ditikar saja dan untuk melakukan aktifitasnya drinya hanya bisa ngesot, Sementara Partinem yang memiliki penyakit katarak dengan pengelihatan yang kabur setiap hari membantu kakek dalam kesehariannya.
Sementara ke-7 anaknya saat ini merantau demi mencukupi kebutuhan hidupnya, sesekali mereka mengirimkan uang untuk kedua orang tuanya.
Kepada tim AJOI Sarbani mengatakan belum pernah berobat secara medis hanya pengobatan secara tradisional karena keadaan ekonomi yang pas-pasan.
” Sejak 5 bulan yang lalu saya sudah tidak bisa apa-apa, hanya duduk beralaskan tikar ini, karena keadaan saya belum ke dokter atau rumah sakit, karena mamaknya (Partinem) juga masih sakit matanya dan jagu butuh biaya,” terangnya.saptu 4 Juni 2022
Partinem yang duduk disampingnya hanya meng iyakan ucapan suaminya.
” Iya bapaknya lumpuh gak bisa apa-apa lagi dan saya kena katarak mau operasi tapi kadar gula masih tinggi, kata dokter nunggu turun baru akan di operasi,” selanya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sepasang lansia tersebut mengandalkan kiriman dari anak-anak nya yang bekerja menjadi penjahit permak di berbagai daerah.
Dilain pihak kepala pekon Dadirejo Rujito mengatakan kepada tim AJOI pihak pekon sudah berupaya memberikan bantuan semampunya.
” Melihat kondisi warga kami yang memprihatinkan ini kami sudah memberikan bantuan berupa program BPNT berupa sembako, kami masukkan juga ke program lansia dan hampir semua program kami prioritaskan untuk warga yang benar-benar membutuhkan tanpa terkecuali,”tegasnya.
Menurutnya karena keterbatasan anggaran pihaknya berharap kepada pemerintah daerah khususnya Bupati Tanggamus bunda Dewi dapat memberikan bantuan dan perhatian terhadap kedua pasangan lansia di pekonnya.
“Karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pekon kami tidak bisa membantu sepenuhnya hanya dapat membantu melalui program-program yang ada di Tanggamus, dengan itu saya secara pribadi mohon kepada ibu bupati Sudi kiranya memberi bantuan terhadap warga kami dan untuk para dermawan kamipun siap menerima bantuan untuk meringankan beban warga kami,”tutupnya.
Hal senada di katakan Sarbani sambil memperlihatkan kedua kakinya yang mengecil.
” Saya berharap ada dermawan yang bisa membarikan kursi roda, agar saya bisa melihat udara di luar rumah, ini kian hari kaki saya mengecil dan saat ini terasa gatal-gatal, pinggang terasa nyeri, saya juga berharap ada dermawan yang bisa meringankan beban kami demi kesembuhan kami berdua,” tutupnya sedih.
Maulani