Bogor, Lintasbogor.com – Pelita Baru Bekas galian pasir di kawasan Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang selama ini terbengkalai dan terlihat tak terawat, kini ‘disulap’ menjadi daya tarik di wilayah tersebut. Lahan puluhan hektar milik Batalyon 14 Grup 1 Kopassus Kemang, dijadikan agro wisata dengan konsep ketahanan pangan.
“Ini dulunya bekas tambang pasir. Daripada terbengkalai, kami menggandeng perusahaan yang mampu mengelola sehingga konsep ketahanan pangan dapat terwujud,” kata Danjen Kopassus
Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, S.H di lokasi bekas galian tersebut, Rabu (17/11/2021).
Dia berharap, kedepannya Kopassus bersama PT Komando Padi Sukses terus bekerjasama dan bekerja keras dalam membangun Gunung Galuga, sehingga Galuga bisa menjadi ikon bagi masyarakat di Bogor Barat.
Direktur Utama PT. Komando Padi Sukses, Andi Rahmansyah menuturkan, bahwa pihaknya mengajukan diri sejak Januari 2021 untuk mengelolanya, bekerjasama untuk mengelola tanah milik Kopassus sehingga dapat berubah dari bekas galian pasir menjadi Agro Wisata dengan konsep ketahanan pangan.
“Alhamdulillah hari ini pak Danjen telah meresmikan Sirkuit Komando, peletakan batu pertama Masjid Baitul Makmur dan Kafe Soldadu, di kawasan bekas galian ini,” kata Andi Rahmansyah.
Dia menjelaskan, proses pembangunan kawasan tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap, selain akan dibangun kandang kambing dengan jumlah banyak, ada juga pembibitan tanaman sebagai bahan penelitian dan edukasi. Di lokasi tersebut, juga akan dibangun Masjid Baitul Makmur, Kafe Soldadu, dan Sirkuit Komando untuk Motocross dan Grasstrack.
“Nantinya kita akan menampung domba indukan, setelah itu dilakukan penggemukan. Karena ini juga membantu permintaan domba yang sampai sekarang masih sangat kurang,” jelasnya.
Dia menuturkan, di areal perkebunan akan ditanami pohon buah-buahan. “Untuk perkebunan kita menanam kebun buah seperti durian, alpukat, manggis, pisang dan lainnya,” tuturnya.
la juga mengungkapkan, setelah pembangunan selesai, kawasan Agro Wisata itu nantinya bakal menyerap pekerja yang berada di wilayah Galuga. Karena, saat ini juga pegawai berasal dari lingkungan sekitar.
“Tahap awal ini masyarakat dilibatkan dalam pembangunan, dan ke depan ketika peternakan dan perkebunan jadi, kita akan manfaatkan masyarakat sekitar, tinggal 50 persen, 50 persen lainnya tenaga ahli,” pungkasnya.
Sumber : Leo
Editor : Adi