Lintasbogor.com, TANGGAMUS – Suami istri Wakidi Hasan (32)dan Susi Subella(31) Warga Pekon Way Ilahan Dusun 4 RT 2 Tunas jaya Kecamatan Pulaupanggung Kabupaten Tanggamus Lampung Mengaku Kebigungan.
Pasalnya Kelahiran Anak mereka Muhamad Rohan Maulana dan Muhamad Rohin Prasetyo (8 bulan) anak kembar prematur dan anak ke-3 mereka itu membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah dan para dermawan. Mengingat Wakidi Hasan Orang Tua dari si kembar tersebut pekerjaan nya hanya buruh harian lepas .
Diketahui Rohan mengalami kelainan sejak lahir berbeda dengan kembarannya Rohin walaupun lahir dengan satu ari-ari.
“Mereka terlahir prematur di umur kandungan 8 bulan, Rohin terlahir dengan berat 2kg sementara cuma 1,2 kg.” Terang Susi.
Rohan mengalami kelainan pada saluran pernafasan dan sejak umur satu bulan menjalani perawatan insentif di Pringsewu dan di tangani dokter spesialis anak.
” Rohan yang terlahir lebih kecil awalnya di diagnosa oleh dokter ada gangguan saluran pernafasan dan 5 bulan terakhir di diagnosa paru-paru,” tambahnya.
Menurut Susi selama dalam pengobatan dirinya tidak dapat menggunakan BPJS baik yang mandiri maupun BPJS gratis milik pemerintah.
” Dari awal mulai umur 1 bulan Rohan wajib kontrol dan itu di anjurkan selama 6 bulan sementara Kami tidak bisa menggunakan BPJS karena kami pakai dokter spesialis yang tidak menerima BPJS. Biaya sekali berangkat biaya untuk perobatan dan perjalanan kami harus mengeluarkan biaya Rp 500.000 sampai 1 juta.” Katanya
Dilain sisi ASI yang di miliki Susi kurang mencukupi untuk kedua anaknya dan harus di tambah susu sapi.
” Asi saya gak cukup untuk kedua anak saya maka harus di sambung susu sapi untuk memenuhi kebutuhan itu bapaknya harus mencari nafkah di pulau Jawa sebagai buruh harian lepas, sudah 5 bulan tidak pulang hanya mengirim uang untuk beli susu anak-anaknya dan pengobatan Rohan,” pungkasnya.
Wakidi dan keluarga tinggal numpang di rumah orang tuanya, seorang janda dengan rumah yang sangat sederhana.
Winarno. SE tokoh masyarakat setempat mengunjungi kediaman Wakidi dengan memberikan santunan. (Sabtu, 11 Juni 2022)
” Sebagai sesama warga saya disini hanya sekedar memberikan sedikit bantuan dan berusah mencarikan bantuan baik melalui dinas sosial maupun lembaga-lembaga sosial dan semua pihak yang dapat membantu meringankan beban keluarga Wakidi,”ujar.
Selain itu sebagai salah satu tokoh masyarakat Winarno telah mengupayakan BPJS untuk Rohan dan Rohin ke dinas sosial.
” Kami beserta aparat pekon sudah meminta BPJS untuk anak-anak kita ini ke dinas sosial tertapi sementara ini menurut pihak dinas belum ada kuota bagi BPJS gratis dan harus menunggu sementara pengobatannya tidak bisa menunggu ini masalah keselamatan nyawa, maka dari itu kami mewakili keluarga Wakidi mohon kepada bupati Tanggsmus melalui dinas sosial untuk dapat mengabulkan permohonan kami dan untuk para penggerak sosial serta para dermawan Sudi kiranya memberikan sebagian hartanya untuk membantu meringankan beban keluarga Wakidi,” tegasnya.
Sampai berita ini di turunkan Winarno sudah menghubungi beberapa lembaga sosial yang ada di Tanggamus.
Maulani